Sanatha Widya Dharma

Lebih Baik Melaksanakan Otonan Daripada Ulang Tahun

“Om Swastyastu”,
umat Hindu di Bali wajib otonan


Hai sahabat...katibambung blog kali ini mau ngeracunin otak sobat pakai tulisan ini jadi hati-hati ya ... ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜

Katibambung blog mau tanya pada sobat...seingat sobat berapa kali sudah ulang tahun? Dua kali? Atau enam kali? Atau mungkin berkali-kali karena merayakannya setiap hari? #kebangetan๐Ÿ’ข๐Ÿ™‰

Akhir-akhir ini katibambung blog amati di dunia maya orang-orang semakin
keranjingan memamerkan dan orang di dunia nyata ikut-ikutan merayakan ulang tahun, dari yang tidak pernah merayakan hingga pernah merayakannya. Entah apa alasannya mungkin agar kekinian, bisa jadi hanya sekedar pamer karena acaranya dengan undangan bupati sekaligus #lebay...toh kegiatannya hanya segitu aja, datang...beri selamat...kasi hadiah...tiup lilin...dikasi kue ulang tahun..pulang...kalo acaranya mewah diberi bingkisan sebelung pulang #ngarep

Kalau masih ada kuota, bisa juga baca ini
Memahami Kembali Sloka Bhagawadgitha Menghindari Pindah Agama

Wanita Ideal Versi Jawa Kuno

Sastra Kamasutra Bukan Hanya Tentang Posisi Bercinta

Bahkan yang sering terjadi terutama para pria merayakan dengan acara makan besar undang teman sepergaulan lengkap dengan minuman keras, serta alunan suara musik cetar membahana tak lupa apload foto ke IG FB sedang tiup lilin

Sekarang katibambung blog mau tanya serius, khusus umat
Hindu berapa kali merayakan otonan ? apa hanya pas umur 6 bulan ajja terakhir kali? Itu sih terrrlaaaluuu....
Otonan memang bukan hal yang tepat apabila dijadikan sebagai alat pamer karena otonan yaitu sebagai ucapan syukur kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa serta keempat saudara (catur sanak) yaitu air ketuban, plasenta, ari-ari, darah, yang sudah menjaga kita sewaktu dalam kandungan ibu, bukan teman apalagi pacar yang menjaga pemirsa ketika dalam kandungan ibu. Jadi pemirsa harus selalu ingat jasa keempat saudara itu. 

“Tapi kan otonan harus dengan banten yang besar otomatis perlu biaya besar, apalagi saya anak rantauan, gimana dong?” inti dari otonan adalah ucap syukur pada Tuhan, katibambung blog jika otonan dengan banten sederhana buatan ibu tercinta tapi dengan niat yang ikhlas.

banten otonan di bali
banten otonan

beda bentuk sama maknanya
banten otonan versi orang lain

“Tapi kan umur saya sudah banyak, kepala tiga ekor sembilan...masih perlu otonan?” selama pemirsa masih bernafas otonan memang harus perlu dilakukan, bukan hanya ketika umur 6 bulan saja. Ayoo...cek lagi wuku,  panca wara, dan sapta wara apa pas lahir

Ulang tahun sering disebut perayaan bertambahnya usia, yang sama artinya dengan berkurangnya umur kehidupan, menurut orang yang melakukan penelitian rata-rata umur orang Indonesia adalah 75 tahun dan pemirsa merayakan ulang tahun ke 25 jadi bisa dikira-kira masih berapa tahun lagi hidup...wkwkwkk itupun kalo sampai umur 75 tahun
Perbedaan ulang tahun dengan otonan menurut katibambung blog yaitu bila ulang tahun adalah meniup lilin (lilin=sumber cahaya) sedangkan otonan menghidupkan dupa (dupa= sumber cahaya). Seperti yang kita tahu cahaya merupakan sumber kehidupan, tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup tanpa cahaya dan makhluk yang hidup pasti memiliki cahaya. Memadamkan sumber cahaya bisa dikatakan secara tidak langsung juga mematikan sumber kehidupan. Jadi pilih mana, otonan atau ulang tahun?

Katibambung blog tidak ada niat untuk mempengaruhi sobat mau merayakan ulang tahun tidak ada yang melarang atau melaksanakan otonan silahkan, semua terserah pemirsa toh juga kita sudah besar tahu mana yang terbaik. Ia kan? ๐Ÿ˜

Gimana menurut sahabat, tulis di komentar ya.. ๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜Ž

0 Response to "Lebih Baik Melaksanakan Otonan Daripada Ulang Tahun"

Posting Komentar

Mari berdiskusi yang sehat :)