Sanatha Widya Dharma

5 Bahan Dasar Cetik Yang Mematikan Diera Perkembangan Ilmu Pengetahuan

“Om Swastyastu”

Lawar makanan khas bali terbuat dari daging babi

Selamat pagi semeton KatibambungBlog....bagaimana hari ini? masih semangat pagi menjalani kerasnya keterikatan pada keinginan? Sekarang KatibambungBlog akan membahas tentang cetik...ia cetik....tapi jangan takut dulu, kenali bahaya cetik maka Astungkara semeton KatibambungBlog selalu terhindar dari hal-hal buruk yang akan mungkin menimpa.

Membahas tentang cetik, bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat Bali bahkan muncul istilah cetik Karangasem cetik yang paling mematikan...sebenarnya bukan sebatas
cetiknya saja, ilmu-ilmu kanuragannya pun tak pernah dipandang sebelah mata....entah benar atau tidak tapi menurut cerita semeton kita yang merantau keluar Bali dan orangnya sedikit nekat (preman) maka ketika ke Bali rasanya wajib mengunjungi Karangasem...apalagi kalau bukan mencari kesombongan diri...hehehe
Dan kalau tidak salah sudah ada orang asal karangasem yang dijuluki sebagai Balian Cetik sebab beliau sudah berhasil membunuh satu keluarga. Kalau tidak salah sekarang Beliau sudah menginap di hotel nusakambangan menunggu waktu eksekusi...




Mengapa Kita Harus Menikah?

Penjelasan Ilmiah Reinkarnasi Itu Memang Terjadi 

Cetik secara umum dikenal sebagai racun yang mematikan. Secara umum cetik dibagi menjadi dua berdasarkan reaksinya. Pertama cetik murah, disebut murah karena setelah terkena cetik, cetik tersebut langsung bereaksi. Cetik jenis ini mudah diobati sebab tanda-tandanya terlihat dan masih memiliki kemungkinan untuk diselamatkan. Biasanya cetik ini digunakan oleh orang yang kadar jiwa jahatnya setengah matang. Ingin membunuh tapi takut dosa..hehehe
Kedua cetik mahal, disebut cetik mahal karena ya memang harganya mahal. Reaksi cetik ini perlahan bahkan 1 tahun belum terlihat jelas tanda-tanda orang tersebut terkena cetik, tapi setelah jangka waktu tertentu barulah tanda-tanda tersebut muncul dengan jelas yang artinya orang tersebut sudah pasti 90% akan mati. Ya mirip seperti penyakit AIDS, perlahan tapi pasti. Bila di cek dokter pasti didiagnosa terkena serangan jantung atau yang mainstream dikatakan kanker. Nah itulah hebatnya cetik mahal, mau percaya atau tidak terserah semeton KatibambungBlog.

Pada dasarnya cetik terbuat dari bahan-bahan alam dan aneh-aneh bahkan terkadang tak masuk akal...tapi ilmu sains bisa menjelaskan mengapa cetik itu berbahaya. Ookee semeton KatibambungBlog...Mari kita bahas satu persatu secara umum bahan-bahan yang sering digunakan sebagai cetik.

Kepiting merah memiliki racun yang mematikan

1. Yuyu Geringsing (Kepiting Hitam)
Beberapa jenis racun yang telah diketahui terkandung dalam tubuh kepiting adalah domoic acid, okadaic acid, palytoxin, tetrodotoxin, saxitoxin, neosaxitoxin, surugatoxin, brevetoxin, nereistoxin, dan gonyautoxin. Selain palytoxin, semua racun tersebut termasuk dalam kelompok neurotoxin, yaitu racun yang beraksi terhadap sel saraf, dan biasanya berinteraksi terhadap protein membran. Domoic acid adalah racun yang bersifat asam. Racun ini diketahui dapat terakumulasi pada jaringan kepiting dan kerang-kerangan. Okadaic acid memiliki cara kerja yang mirip dengan domoic acid. Palitoksin bekerja dengan cara membentuk saluran membran baru yang melebihi normal sehingga transportasi ion menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan malfungsi sel serta jaringan tubuh. Tetrodotoxin (TTX) dideteksi pertama kali pada ikan suku Tetraodontidae. Racun ini juga merupakan neurotoksin dengan mekanisme penghambatan transferr ion natrium. Saxitoxin (STX) merupakan senyawa racun nonprotein, bersifat larut air dan juga memiliki efek penghambatan transpor ion natrium. Racun ini memiliki efek yang setara dengan TTX. Menurut cerita orang tua, kepiting ini dikatakan ada dua jenis yaitu kepiting merah sering disebut kepiting brahma (yuyu brahma) dan kepiting putih disebut kepiting wisnu (yuyu wisnu). Dikatakan lagi kepiting merah dan kepiting putih ini ketika berjalan bukan miring tapi kedepan seperti binatang berkaki dua. Bila kepiting merah (yuyu brahma) berjalan, sepanjang jalan yang dilalui tumbuhan atau binatang lain yang dilewatinya akan mati (terbakar) sedangkan yuyu putih (yuyu wisnu) kebalikannya, ia akan menyuburkan apapun yang dilewatinya. Anehkan??

2. Kerikan gong (goong?) gangsa, dan logam arsen
Nah yang kedua bahan utamanya adalah kerikan (serutan) gong (goong?) gangsa. Gong disini memiliki arti ganda sebab ada juga penyebutan goong yang mirip penyebutannya dengan gong. Bila gong adalah alat musik yang sudah dikenal secara umum, sedangkan goong adalah bahasa bali untuk penyebutan ulat bulu. Tapi KatibambungBlog akan bahas satu persatu. Gong ganggsa menurut informasi yang KatibambungBlog kumpulkan merupakan suatu alat musik yang terbuat dari perunggu. Sedangkan goong gangsa yaitu ulat bulu yang berwarna merah bata dan memiliki bulu-bulu yang beracun. Antara gong dengan goong sama-sama berbahaya bila sampai masuk ke dalam tubuh. Gong gangsa yang terbuat dari perunggu, seperti yang kita tahu perunggu apabila di ekstrak dalam jumlah banyak akan memiliki sifat yang korosif terutama bagi organ tubuh. Lalu goong gangsa termasuk ulat bulu yang berbahaya, kalau sampai terkena kulit susah diobati dengan obat luar misalnya minyak tawon (jangan minyak lintah ya semeton). Dulu KatibambungBlog pernah terkena goong gangsa dan diobati dengan cara yang unik yaitu menggunakan pecahan genteng yang sudah dibakar dulu..bukan langsung ditempel ke kulit lho ya...tapi genteng panas tersebut didekatkan ke bagian yang terkena goong gangsa dan katanya agar bulu-bulu ulat bulu (ahhh...kebanyakan bulu...) hilang...hasilnya?? percaya atau tidak ternyata efektif...nah bagaimana kalau goong gangsa masuk ke dalam tubuh dalam bentuk cetik?? Nanti kita bahas hal ini...
Kemudian logam arsen...dari namanya saja kita sudah tau, kalau yang namanya logam masuk ke sistem tubuh pastinya dalam jumlah besar ya mirip almarhum mirna..biasanya logam korosif ini menyebabkan gagal ginjal, sistem pencernaan rusak, dan lambung rusak..

Manfaat bambu kuning untuk racun

3. campuran medang tiing gading
Selanjutnya yaitu medang tiing gading (rambut atau gelugut pada bambu berwarna kuning cerah) medang atau biar enak kita sebut saja gelugut, gelugut pada dasarnya merupakan alat pertahanan diri bagi pohon bambu muda...menurut pengamatan serta percobaan KatibambungBlog, gelugut bambu kuning tekstrunya lebih keras serta lebih tajam dibandingkan gelugut bambu biasa. Bagi kita anak desa tak ada yang tidak pernah terkena gelugut..bagaimana rasa gatalnya,masih ingat?? Atau bagi semeton KatibambungBlog yang anak kota kan jarang tuh terkena gelugut, coba saja tempelkan glasswool atau rambut sisa pangkasan lslu ditaruh di leher, nah seperti itu juga rasanya terkena gelugut. Ketika masuk ke dalam tubuh biasanya gelugut akan menyerang bagian tenggorokan, sumpah itu pasti luar biasa sakit..mirip duri ikan tersangkut di tenggorokan dan yang pasti akan menyiksa...

4. Cetik usus ikan buntek (ikan buntal)
Bagian ikan buntal yang paling beracun adalah hati, telur serta saluran pencernaanya. Bahkan dagingnya pun bisa beracun jika dalam pengolahannya tidak benar dan terkontaminasi oleh bagian organ dalam. Zat racun yang terkandung dalam ikan buntal ini bernama Tetrodotoksin. Dosis tetrodotoksin sebanyak 2mg sudah mampu untuk membunuh manusia. Apalagi digunakan sebagai bahan cetik, sudah pasti lebih dari 2mg. Tetrodotoksin pada ikan buntal akan bereaksi dalam tubuh kurang dari 30 menit. Sayangnya, racun pada ikan fugu belum ada penangkalnya (antidote). Daging ikan fugu yang tercemar racun tidak akan hilang meskipun sudah dimasak. Gejala keracunan akibat ikan buntal yaitu mual dan muntah-muntah, kelumpuhan otot, gangguan fungsi saraf, rongga mulut mati rasa. Gejala-gejala di atas akan timbul dalam waktu 10 hingga 30 menit pertama setelah seseorang mengkonsumsi racun ikan buntal. Hingga akhirnya berakhir dengan kematian akibat sulit bernafas serta serangan jantung. Berdasarkan beberapa penelitian racun tetrodotoxin yang terdapat pada ikan buntal memiliki kekuatan 20 kali lebih mematikan daripada sianida.


Cetik terbuat dari tulang manusia dan cairan mayat

5.Cetik dari tulang manusia serta cairan yang keluar dari mayat (banyah)
Nah yang terakhir yaitu cetik terbuat dari bagian tubuh manusia. Pada dasarnya bagian-bagian tubuh manusia tidak memiliki bakteri yang berbahaya tetapi selama manusia tersebut hidup. Ketika manusia meninggal, bakteri tidak mati begitu saja. Bakteri yang awalnya bermanfaat bagi tubuh manusia misalnya bakteri di dalam usus pencernaan yang bermanfat dalam mencerna makanan kemudian berubah berbahaya karena sistem tubuh manusia yang sudah mati, dan bakteri ada juga yang bersifat parasit. Ini yang berbahaya.
Biasanya bakteri yang berbahaya yaitu bakteri yang berasal dari luar tubuh manusia kemudian menginfeksi manusia misalnya bakteri golden staph yang hidup di atas permukaan kulit dan di dalam rongga tubuh manusia, dan diperkirakan 20% - 25% orang yang terinfeksi bakteri tersebut di dalam darahnya hanya mampu bertahan hidup dalam waktu 30 hari. Serem kan?? Selain itu kita juga tidak pernah tahu bagaimana riwayat penyakit orang tersebut, ultra serem kan semeton KatibambungBlog?
Proses pembusukan awal terjadi karena di dalam tubuh terdapat bakteri-bakteri komensal yang bermanfaat bagi manusia semasa hidup, ketika sudah meninggal protein dalam tubuh didegradasi bakteri-bakteri tersebut. Bakteri-bakteri tersebut bisa menularkan pada manusia melalui cairan yang keluar dari jenazah. Nah cairan itulah yang digunakan sebagai bahan cetik, kalau sekarang rasanya susah mencari sebab sudah ada formalin...atau ada juga tempat penitipan jenazah...jadi sangat...sangat susah lagi mencarinya...tapi dari dulu pun sebenarnya tak mudah untuk mendapatkan banyah sebab mayat akan dijaga sangat ketat oleh orang-orang dan akan ditugaskan khusus hanya satu orang yang boleh menangani mayat tersebut untuk membuang banyah. Menurut para orang tua katanya banyah sangat disukai bagi mereka yang menjalankan ilmu hitam (aji ugig).

Cetik tidak terbuat dari satu jenis bahan saja, tetapi banyak..biasanya cetik itu tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Masih ingat istilah “Tantra, Mantra, Yoga” ?? nah pembuatan cetik juga seperti itu jadi tidak sembarang orang bisa membuatnya, harus ada bahannya dulu, kemudian ada mantranya serta atas izin Tuhan yang Maha kuasa tentunya...

baca ini dulu bossquu:
Antara Otonan dan Ulang Tahun, Mana yang lebih baik?

Pameda Smara sebagai Cara Aman menunda Kehamilan

Hamil Sebelum Upacara Pernikahan, Perlu melaksanakan Byakaon?

Jangan Salah, Pakaian Adat Bali Bukan Pakaian Agama


Pada dasarnya di dunia ini tidak ada satupun racun (cetik) yang berbahaya, tapi manusia lah yang membuat sesuatunya itu menjadi berbahaya. Intinya kita takkan pernah bisa menghindari apapun yang akan terjadi pada kita bila memang itu adalah karmaphala yang harus diterima, tak usah terlalu khawatir atau takut bila diberi kopi oleh orang lain...kalau KatibambungBlog, mau siapapun menawari makan atau minum pasti diterima...lha itukan rejeki, tapi ya pasti ingat berdoa dulu dong...masa iya langsung hap..hap..santap??

Itu menurut KatibambungBlog, menurut semeton Gimana?? Punya pengalaman seputar dunia per-cetik-an?? Boleh dong dibagi pengalamannya pada kita..kita..tulis ajja di kolom komentar...

0 Response to "5 Bahan Dasar Cetik Yang Mematikan Diera Perkembangan Ilmu Pengetahuan"

Posting Komentar

Mari berdiskusi yang sehat :)