Sanatha Widya Dharma

Wanita Menstruasi Dilarang Ke Pura Bukan Karena Diskriminasi



Om Swastyastu,
Khususnya bagi wanita menstruasi dilarang masuk ke areal pura

Selamat pagi semeton KatibambungBlog, bagaimana jiwanya hari ini? Masih sehat? Masih stabil? 😂😂 KatibambungBlog bertanya seperti itu karena sekarang kita akan membahas yang katanya “Diskriminasi” bagi para wanita. Yaaahhh...itu kata mereka yang kurang Aqua paham secara dalam tentang agama Hindu dan umatnya.
Bila kita pergi sembahyang ke suatu tempat, sering kali akan ada papan peringatan seperti ini
“Bagi wanita yang Haid/ datang bulan/ menstruasi dilarang masuk ke areal pura”. Untuk orang yang sumbunya pendek tentu juga otaknya setengah pasti menuduh bahwa Hindu itu diskriminasi karena melarang wanita untuk masuk ke pura. Awalnya juga KatibambungBlog berpikir seperti itu dan hampir juga ikut terpengaruh tapi akhirnya KatibambungBlog kembali ke jalan yang lurus setelah tersesat tak tahu arah jalan pulang. 😄😄

Sebelum kita membahas apakah Hindu diskrimainasi, mari sahabat kita bahas dulu tentang menstruasi pada wanita. Kalau tidak lupa ini juga menjadi pelajaran dasar pada saat SMP, yaitu mengenal bagian tubuh kita sendiri. Pada dasarnya KatibambungBlog bukan ahli kesehatan tapi semua ini hasil dari membaca sehingga informasi yang ditulis dijamin tanpa akal-akalan dan rekayasa walaupun sedikit meracuni pikiran. 😅😄

Seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akan sering didatangi tamu pria bulanan yang disebut dengan menstruasi/ haid. Tamu bulanan ini sangat senang menginap kurang lebih 5 hari-an dan paling lama sekitar 15 hari. Pada saat menstruasi darah yang keluar sekitar10-80ml.  Menstruasi pada wanita dibagi menjadi empat fase (minggu) tapi KatibambungBlog singkat saja memaparkan. Dimulai dari minggu ke-3, minggu yang ditakuti para pria yaitu Premenstual Syndrom (PMS) 😆😅 pada masa ini hormon estrogen mulai menurun dan hormon progesteron mulai tidak stabil sehingga suasana hati wanita tidak stabil seperti mudah marah. Yang terakhir yaitu minggu ke-4 adalah masa Menstruasi sehingga semua hormon dalam tubuh sedang dalam kondisi rendah, makanya pada saat ini wanita cenderung merasa malas dalam beraktifitas. Itu fase menstruasi normal tanpa gangguan, bila mengalami keram perut, menstruasi tidak lancar atau bisa terlalu lancar sehingga badan terasa lemas, dan tidak sesuai siklus bulanan maka akan beda lagi ceritanya. Kata orang cina saat menstruasi wanita juga lebih banyak memiliki energi negatif (aura negatif).

Pura yang ada di luar Bali tak kalah indah dan memiliki daya magis


Nah sekarang kita membicarakan tentang pura, entah itu pura di Bali ataupun pura di luar Bali asalkan jangan pura-pura..heheh...😄😄
Pura didirikan bukan asal jadi atau sekedar berdiri dimana umat Hindu ada, tapi sebuah pura didirikan menggunakan konsep-konsep tertentu bahkan melalui pawisik sehingga pura yang berdiri memiliki wibawa atau dalam bahasa Bali disebut dengan Taksu. Contohny (kalau KatibambungBlog tidak keliru) pura Besakih dan pura Batur menggunakan konsep Rwabineda yaitu purusa-predana yang artinya antara Pura Besakih dengan Pura Ulun Danu Batur memiliki kaitan yang erat. Selain itu ada juga pura yang didirikan menggunakan konsep Catur Loka Pala terdiri dari Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Batukaru, Pura Pucak Mangu. Selanjutnya pura berdasarkan konsep Sad Winayaka yaitu Pura Besakih, Pura Lempuyang Luhur, Pura Goa Lawah, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan Pura Pusering Tasik. Selain itu masih banyak juga Pura yang didirikan menggunakan konsep-konsep tertentu sehingga pura memiliki kekuatan magis (energi positif). Makanya bila sahabat sembahyang ke pura yang jauh posisinya pasti semangat, karena memang pada dasarnya pura dibangun bila tidak di gunung yang tinggi pasti dekat laut.

Menurut penelitian Universitas Minnesota menstruasi bisa membuat wanita sulit bicara (bisa salah ucap kata), sembelit atau perut kembung karena pengaruh dari hormon progesteron. Katanya juga Menstruasi bisa menular pada pria sehingga pria mengalami gejala mirip PMS dan bisa juga menularkannya pada wanita karena menurut para ahli tanda-tanda kimiawi pada tubuh perempuan bisa saja ditiru oleh tubuh perempuan lain, menstruasi bisa bikin perempuan diare karena senyawa kimia secara tidak sengaja ikut memicu usus untuk berkontraksi. 


Larangan memasuki areal pura bagi wanita menstruasi


Seandainya pura tersebut dimasuki oleh wanita yang sedang menstruasi apa yang terjadi?”. Ini menurut pendapat KatibambungBlog lho ya, tapi sebelum berpendapat KatibambungBlog sudah baca Buku Kok..hehe 😁😁
Yang pertama dan utama adalah pasti dilarang, kan sudah diisi tulisan diluar pura..hehe dan yang pasti akan mengurangi kesucian dan energi positif pura tersebut makanya pura melangsungkan upacara 'mecaru' pada waktu tertentu untuk menetralkan kembali serta membangkitkan energi positif.
kedua wanita menstruasi tidak akan nyaman untuk bersembahyang di dalam pura karena suasana hati wanita sedang labil (rendah) sehingga untuk berkonsentrasi pasti susah apalagi sembahyang misalnya ke Pura Besakih pada saat upacara besar, beeuhh...ramenya minta ampun, kalau pas berdesak-desakan pembalutnya sudah overload Gimana? yang jadi pertanyaan apakah wanita menstruasi bisa menahan emosi ketika berdesak-desakan? KatibambungBlog yang jawab ya, jawabannya Bisa, bisa senggol bacok maksudnya.. 😅

ketiga energi positif pura tersebut akan berkurang karena wanita menstruasi memiliki lebih banyak energi negatif dan dapat menularkannya pada orang lain juga, bisa saja semua orang tertular sehingga orang-orang hilang semangatnya, pemangku pura jadi mager jadinya tidak ada yang memimpin persembahyangan dan menirtai umat yang sembahyang, bisa dibayangkan kan pemirsa?
Untuk mencari Pura yang posisinya dekat sangat jarang yang ada, contohnya saja Pura Lempuyang Luhur. Untuk sembahyang perlu jalan kaki yang jaauuuhhhh, bila wanita menstruasi diizinkan sembahyang bisa terjadi teror jalan berdarah ...wkwkw...kalau seandainya nyasar trus bertanya ke orang lain pasti perlu penerjemah deh...satu lagi, fasilitas toilet di pura sebagian besar masih terbatas...

Menurut KatibambungBlog, wanita menstruasi dilarang masuk ke pura bukanlah suatu bentuk diskriminasi tapi merupakan suatu cara untuk memberi waktu bagi wanita, istilahnya “Me Time”. selain itu walau menstruasi kan masih bisa sembahyang dalam kamar, malah dianjurkan agar pikiran dan suasana hati menjadi stabil.
Masalahnya sekarang kan pura bukan hanya digunakan sebagai tempat sembahyang saja tapi juga mulai digunakan sebagai obyek wisata seperti Pura Besakih yang artinya siapapun bisa masuk ke pura, pertanyaannya apakah ada yang melarang atau memastikan wisatawan yang masuk khususnya wanita tidak sedang menstruasi??

 Itu menurut KatibambungBlog lho ya, menurut semeton Gimana? Tulis di kolom komentar ya.. 😎👇👇

0 Response to "Wanita Menstruasi Dilarang Ke Pura Bukan Karena Diskriminasi"

Posting Komentar

Mari berdiskusi yang sehat :)