“Om Swastyastu”
Hai..haii..haaiii...sobat katibambungBlog...bagaimana punya kabar? Kabar katibambung blog baik lhoo.. ππ
Nah katibambung blog balik
lagi...katibambung blog tidak pernah bosan mengingatkan sobat tetap
berhati-hati agar tidak keracunan pemikirannya seperti katibambung
blog..hehehe.. π
katibambung blog masih ingat jelas
bagaimana pernyataan seorang guru agama Hindu bernama bu Astiti ketika masih
SMA kelas 1 semester 2 yaitu “apabila kita mencari kekayaan dengan cara tidak
baik (memelihara tuyul, bererong, mencari pesugihan) maka 7 keturunan
akan miskin semiskin-miskinnya karena rejeki keturunan kita yang akan datang
sudah diambil hari ini, apabila kita berbuat buruk maka keturunan kita pun akan
mewarisi karmaphala buruk juga”. Hampir 6 tahun berlalu, tetapi baru hari ini
menemukan jawabannya. Benarkah karmaphala bisa diwariskan, seperti apakah
jawabannya, langsung aja ke TKP pemirsa...
Kalau masih ada kuota, bisa juga baca ini
Memahami Kembali Sloka Bhagawadgitha Menghindari Pindah Agama
Otonan atau Ulang Tahun, mana yang lebih baik?
Sastra Kamasutra Bukan Hanya Tentang Posisi Bercinta
Kalau masih ada kuota, bisa juga baca ini
Memahami Kembali Sloka Bhagawadgitha Menghindari Pindah Agama
Otonan atau Ulang Tahun, mana yang lebih baik?
Sastra Kamasutra Bukan Hanya Tentang Posisi Bercinta
Salah satu dari lima panca srada dalam
ajaran agama Hindu
adalah percaya dengan Karmaphala. Karmaphala adalah hasil perbuatan yang akan kita terima dari apa yang kita perbuat, berbuat baik hasilnya baik, berbuat jahat ya pasti hasilnya buruk yang akan kita terima. Karmaphala bisa dinikmati pada saat ini langsung setelah selesai berbuat, atau perbuatan hari ini yang akan dinikmati di hari esok, dan berbuat sekarang tetapi belum sempat dinikmati sehingga dinikmati di kehidupan yang akan datang dan menentukan kelahiran kita sesuai hasil perbuatan. Terkadang ada anak yang terlahir di keluarga kaya tetapi sifatnya hanya hura-hura bahkan menjadi beban orang tua, atau ada anak yang terlahir di keluarga yang kekurangan tetapi anaknya membanggakan...itu semua karena hukum karmaphala.
adalah percaya dengan Karmaphala. Karmaphala adalah hasil perbuatan yang akan kita terima dari apa yang kita perbuat, berbuat baik hasilnya baik, berbuat jahat ya pasti hasilnya buruk yang akan kita terima. Karmaphala bisa dinikmati pada saat ini langsung setelah selesai berbuat, atau perbuatan hari ini yang akan dinikmati di hari esok, dan berbuat sekarang tetapi belum sempat dinikmati sehingga dinikmati di kehidupan yang akan datang dan menentukan kelahiran kita sesuai hasil perbuatan. Terkadang ada anak yang terlahir di keluarga kaya tetapi sifatnya hanya hura-hura bahkan menjadi beban orang tua, atau ada anak yang terlahir di keluarga yang kekurangan tetapi anaknya membanggakan...itu semua karena hukum karmaphala.
Maka dari itu kita tidak boleh
berburuk sangka hingga iri hati apabila melihat orang lain hidup bahagia walau
jarang berbuat baik karena orang tersebut sedang menikmati karma baiknya dari
masa lalu...atau apabila kita berbuat baik tapi sering mendapat hasil yang
tidak sesuai itu artinya kita sedang menikmati karma buruk yang
terdahulu...ingat pemirsa karmaphala tidak akan salah alamat, tanpa ongkos
kirim, cepat atau lambat hasil perbuatan baik atau buruk pasti akan kita
nikmati sesuai dengan apa yang kita perbuat.
Percaya tidak percaya... yakin tidak
yakin, sadar atau tidak, karmaphala
pasti terjadi karena karmaphala adalah hukum universal, hukum sebab akibat,
hukum aksi reaksi. Pada dasarnya karmaphala bukan hanya berlaku pada pemeluk Hindu
saja tetapi semua makhluk hidup karena semua terikat oleh hukum karma. Ibarat
anak kecil umur 1 tahun yang memegang api, ia pasti merasakan panas dan
tangannya terbakar walau ia tidak sadar dan tidak tahu bahwa api itu panas.
“Lalu apa penjelasannya jika
Karmaphala bisa diwariskan ?” diwariskan bukan seperti benda yang langsung
diberikan begitu saja, tetapi maksudnya yaitu apabila saat ini kita berbuat
tetapi belum sempat dinikmati maka keturunan kita yang akan menikmati. “Kok
bisa ? ” ia bisa karena seperti pembahasan terdahulu mengenai
reinkarnasi Klik Disini bahwa atma orang tua akan ber-reinkarnasi ke anaknya oleh karena itu perbuatan
yang sudah diperbuat tetapi belum sempat dinikmati akan dinikmati oleh
keturunannya. Karena atma orang tua hidup kembali dalam tubuh anaknya. Sehingga
antara orang tua dengan ketrurunannya memiliki hubungan melalui atma secara wireless,
bila sumber data ada bad sector maka data yang dikopi kemungkinan besar
juga terinfeksi..hehe semoga puyeng π’π£
“Jadi..bagaimana caranya agar karmaphala
buruk tidak lagi kita terima ?” ya sulit jika sama sekali tidak kita
nikmati, karmaphala buruk ibarat sesendok garam dalam gelas, semakin banyak
kita isi air (perbuatan baik) maka semakin berkurang rasa asin tersebut, bukan
berarti garamnya hilang hanya saja asinnya berkurang.
“Adakah cara agar kita terbebas
dari siklus pewarisan karmaphala ?” ada...selalu berbuat baik dan benar
serta berusaha mencapai moksa!
Sebenarnya pembahasan karmaphala masih
paaannnjaannngggg...tiga hari tak akan selesai membahasnya...wkwkwk... ππ
katibambung
blog hanya membahas intinya saja..
Itu menurut katibambung blog, menurut sobat bagaimana? Tulis di komentar ya...π
0 Response to "Karmaphala Bisa Diwariskan, Ini Penjelasannya "
Posting Komentar
Mari berdiskusi yang sehat :)